PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU AGING PADA SINTESIS MAGNET NANO BARIUM HEKSAFERIT (BaFe12O19) TERHADAP STRUKTUR KRISTAL, MORFOLOGI DAN SIFAT MAGNETIK

Shinta Virdhian

Sari

Barium heksaferit (BaFe12O19) merupakan material yang dianggap memiliki sifat magnetik baik. Barium heksaferit juga terkenal dengan material magnet permanen kualitas tinggi, hal tersebut disebabkan barium heksaferit memiliki nilai anisotropik yang besar, temperatur Curie tinggi, magnetisasi yang realatif besar, stabilitas kimia yang baik, dan tahan terhadap korosi sehingga barium heksaferit sering digunakan sebagai bahan untuk pembuatan magnet permanen. Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan magnet nano barium heksaferit menggunakan metode sol gel dengan kitosan sebagai surfaktan diikuti waktu aging dan pemanasan larutan tapioka untuk melihat pengaruhnya terhadap morfologi dan struktur kristal dan pengaruhnya pada sifat magnetik dari magnet nano barium heksaferit. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peningkatan waktu aging dan pemanasan larutan tapioka pada suhu 450C mengakibatkan peningkatan fasa barium heksaferit dan penurunan ukuran partikel magnet nano barium heksaferit dari 211,8 nm menjadi 192,2 nm untuk waktu aging 2 jam dan 4 jam, sedangkan untuk ukuran partikel magnet nano barium heksaferit tanpa waktu aging adalah 382,5 nm. Hal yang sama juga terlihat pada peningkatan waktu aging dan pemanasan larutan tapioka pada suhu 750C dengan ukuran partikel yang lebih kecil dibandingkan dengan pemanasan larutan tapioka pada suhu 450C. Sedangkan pada hasil karakterisasi sifat magnetik menunjukkan bahwa fasa yang terbentuk dan penurunan ukuran hanya berpengaruh kecil pada perubahan sifat magnetik dari magnet nano barium heksaferit.

Kata Kunci: Barium heksaferit, kitosan, metode sol gel, magnet permanen, tapioca

Kata Kunci

Barium heksaferit; kitosan; metode sol gel; magnet permanen; tapioca

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.