Studi Perbandingan Sifat Fisik, Struktur Mikro, dan Ketahanan Korosi pada Cast Iron Skillet Cookware Lokal dan Import mengacu pada SNI 8752:2020

Apang Djafar Shieddieque, Rohman Rohman, Moch Iqbal Zaelana Muttahar, Agus Suprayitno, Eka Aprisuryanto

Sari

Kemajuan teknologi memerlukan inovasi dalam industri makanan, dan penggunaan peralatan masak dengan peralatan  besi cor telah muncul, dan besi cor dalam peralatan masak ini biasa disebut sebagai skillet. Tingginya penggunaan skillet di Indonesia, menyebabkan adanya persaingan antara produk lokal dan impor tersebut, dengan mengacu pada SNI 8752:2020. Kualitas dan kemampuan dari skillet tersebut harus memenuhi kriteria standar penggunaan yang telah diatur dalam regulasi. Beberapa metode yang dapat dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara sifat tampak, ketebalan, volume dan kestabilan, metalografi, serta korosi. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan sifat tampak yang teruji pada cookware lokal adalah tidak ada permukaan yang tajam dan bintik yang menonjol dan permukaannya rata, begitupun cookware Jepang dan Jerman. Ketebalan pada cookware lokal, Jepang dan Jerman memiliki ketebalan dinding rata-rata 3,53 mm; 2,84 mm; 4,01 mm secara berurutan, sedangkan untuk ketebalan dasar cookware Indonesia, Jepang dan Jerman adalah 4,43 mm; 3,58 mm; 3,80 mm secara berurutan. Pengujian kapasitas volume dan kestabilan dari cookware lokal dan impor, didapatkan hasil bahwa kapasitas volume dari cookware lokal, Jepang dan Jerman adalah 538,5 mL; 993,5 mL dan 1865,5 mL. Sedangkan pengujian kestabilan didapatkan hasil yang menunjukkan dari ketiga sampel tersebut bergoyang ketika disentuh. Pada pengamatan metalografi dari ketiga sampel yaitu lokal, Jepang dan Jerman ditemukan fleks grafit pada setiap sample cookware, hal ini menunjukkan bahwa cookware tersebut berbahan dasar cast iron. Tingkat ketahanan korosi pada cookware lokal lebih rendah dibanding cookware Jepang dan Jerman dengan jumlah hasil korosi sebesar 19% dengan selisih sebesar 9 dan 13% dengan cookware Jepang dan Jerman secara berturut-turut. Dari hasil gambar metode grain counting tersebut, semakin tinggi tingkat ketahanan korosi, maka hasil yang lebih baik terdapat di cookware lokal dibandingkan cookware Jepang dan Jerman.

 

Abstract

The advancement of technology requires innovation in the food industry, and the use of cooking equipment with cast iron has emerged. Cast iron in these cooking utensils is commonly referred to as a skillet. The high use of skillets in Indonesia has led to competition between local and imported products, with reference to SNI 8752:2020. The quality and ability of the skillet must meet the standard criteria for use that have been regulated in the regulations. Several methods that can be carried out in this study are by means of appearance, thickness, volume and stability, metallography, and corrosion. As for the results of the research conducted, the visible properties that were tested on local cookware were that there were no sharp surfaces and protruding spots and that the surface was flat, as well as Japanese and Gernan cookware. The thickness of local, Japanese and German cookware has an average wall thickness of 3.53 mm; 2.84 mm; 4.01 mm respectively, while the basic thickness for Indonesian, Japanese and German cookware is 4.43 mm; 3.58 mm; 3.80 mm sequentially. Testing the volume capacity and stability of local and imported cookware, it was found that the volume capacity of local, Japanese and German cookware was 538.5 mL; 993.5 mL and 1865.5 mL. While testing for stability, the results showed that the three samples wobbled when touched. In metallographic observations of the three samples, namely local, Japanese and German, graphite flexes were found in each cookware sample, this indicates that the cookware is made from cast iron. The level of corrosion resistance in local cookware is lower than Japanese and German cookware with a total corrosion yield of 19% with a difference of 9 and 13% with Japanese and German cookware respectively. From the results of the grain counting method image, the higher the level of corrosion resistance, the better the results are in local cookware compared to Japanese and German cookware.

Kata Kunci

cookware; cast iron; kapasitas volume dan kestabilan; metalografi; korosi; SNI 8752:2020

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Adams, R. C., Suresh Advani, David Alman, Finn Andersen, and Keith Armstrong. 2001. ASM Handbook - Volume 21 Composites. ASM International. Vol. 21. ASM International.

Hawks, Leona K. 1990. “Cooktops and Cookware.†Archived USU Extension Publications, 1–10.

Products, Petroleum. 2002. “Standard Test Method for Iron Chip Corrosion for Water – Dilutable Metalworking†92 (Reapproved): 1–3.

R.C. Mudjianto et al. 2019. “Analisis Terjadinya Korosi Batas Butir Akibat Proses Pengelasan GTAW Pada Material Austenitic Stainless Steel AISI A304.†Teknologika.

Shaykhutdinova, Eugenia Flyurovna, Rezida Khavilovna Khramchenkova, Alexander Vladimirovich Belyev, Airat Gabitovich Sitdikov, Didar Orazov, Asiya Mirgasimovna Ilyasova, and Ruslan Miskadesovich Yanbaev. 2019. “The Chemical and Structural Peculiarities of the Kazan Khanate Cast-Iron Cookware in the 14th-15th Centuries.†Journal of Computational and Theoretical Nanoscience 16 (11): 4534–39. https://doi.org/10.1166/jctn.2019.8349.

Shieddieque, Apang Djafar, Amri Abdulah, Moch Iqbal Zaelana Muttahar, and Raja Mualtio. 2021. “Pengaruh Variasi Temperatur Sintering Pada Proses Metal Injection Molding Terhadap Densitas , Porositas , Dan Kekerasan Sinter Part Berbahan SS 17-4 PH Effect Of Sintering Temperature Of Metal Injection Molding Process On Density,†no. Mim.

Shieddieque, Apang Djafar, Sekolah Tinggi, Teknologi Wastukancana, Shinta Virdhian, Metal Industries, Jatira Jatira, Sekolah Tinggi, and Teknologi Wastukancana. 2021. “Effect of Non-Isothermal Aging on Microstructure and Impact Toughness of Al – Si – Cu – Fe Cast Alloy,†no. November. https://doi.org/10.1063/5.0066662.

SNI, Tim Penyusun. 2020. “SNI 8752:2020 Standar Nasional Indonesia SNI 8752:2020 Peralatan Masak (Cookware) Dari Logam,†no. 8.

Tri, Yohanes, Joko Wibowo, and Satriyo Yudi Baskoro. 2020. PANDUAN METALOGRAFI.

Yusuf, Sofyan. 2008. “Laju Korosi Pipa Baja A106 Sebagai Fungsi Temperatur Dan Konsentrasi NaCl Pada Fluida Yang Tersaturasi Gas CO2,†12.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.